kucupan dingin angin khatulistiwa,
terasa hening menyapa di rona kulit,
damainya terasa,
memadamkan api yang tadinya membakar di rekahan kedutan yang semakin usang di mamah masa.
sayup-sayup desiran air hampa mengalir perlahan,
terbawa bersama aroma segar kuntuman bunga,
yang masih tersisa di rongga deria.
indah sungguh petang itu…
panasnya suam, sejuknya damai,
damainya mencuri gumpalan duka yang bermukim di dada sukma.
lautan duri telah lama menjadi sejarah di relung jiwa,
telah terkambus dek melodi indah yang terpacul leluar dari makhluk bersayap.
kini oasis yang damai semakin hilang serinya,
telah hilang bersama tungul yg tua,
yang tingal kini hanyalah melodi garau yang memuntahkan debu berjelaga,
yang mengisi segenap dimensi masa.
namun kini, kedamaian itu bertamu lagi,
meski ku temui di dasar bumi….
No comments:
Post a Comment